Tantangan Implementasi Strategi: Budaya dan Sumber Daya Organisasi
PROLOGUE
Salah satu tantangan terbesar dari setiap Implementasi Strategi (dalam bentuk Program) di organisasi seperti Gereja/ Klasis/ Wilayah/ Sinode bahkan sampai organisasi setingkat PGI sekalipun adalah keterbatasan kapasitas dan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menjalankan proses Implementasi Strategi dengan baik dan benar. Apalagi bila Strategi yang mau diimplementasikan membutuhkan berbagai jenis Sumber Daya, termasuk Sumber Daya Manusia, dengan berbagai latar belakang BIDANG KEILMUAN serta ETOS dan BUDAYA KERJA.
Akhirnya, sebagus dan secanggih apapun Strategi yang dibangun hanya akan menjadi salah satu koleksi di rak buku.
ERA AGILE MANAGEMENT
Pembangunan Strategi suatu organisasi sudah selayaknya dibangun dengan mengedepankan prinsip-prinsip AGILE. Strategi tidak bisa lagi dibangun untuk keperluan jangka panjang (3-5 tahun), tetapi sudah harus dibangun untuk masa berlaku 3-6 bulan!
Visi dan Misi Organisasi bisa dibangun untuk jangka waktu 3-5 tahun, tetapi Strategi untuk mengimplementasikan Visi dan Misi tersebut tidak akan efektif bilamana dibangun dengan masa berlaku yang sama! Kenapa demikian? Karena perubahan teknologi, iklim politik, sosial dan dinamika ekonomi sangat tinggi. Sehingga secara umum suatu strategi yang dibangun hari ini hanya akan relevan untuk jangka waktu 3-6 bulan ke depan. Selama perjalanan waktu tersebut kita harus selalu mengunjungi kembali strategi yang sudah dibangun untuk mengevaluasinya.
Prinsip Dasar Agile Management adalah: KECEPATAN & MANFAAT.
Berapa cepat kita bisa bangun suatu solusi dengan manfaat yang cukup untuk menyelesaikan beberapa masalah/ tantangan strategis yang ada (Tidak semua tantangan/ masalah harus diselesaikan bersamaan). Setelah itu baru kita kembangkan lagi solusinya untuk memperluas kapabalitasnya dalam menyelesaikan tantangan/ masalah atau bahkan membangun solusi baru dengan manfaat yang berbeda.
BUDAYA & SUMBER DAYA ORGANISASI
Kebanyakan organisasi gereja gagal dalam mengimplementasikan strateginya karena pada umumnya ketika Strategi dibangun mereka tidak mempertimbangkan faktor ketersediaan Sumber Daya, termasuk Sumber Daya Manusia.
Ketika kita berbicara tentang aspek ketersediaan SDM, kita juga harus mempertimbangkan aspek Budaya Organisasi dan SDM di dalamnya.
RESISTENSI TERHADAP PERUBAHAN BUDAYA ADALAH SALAH SATU FAKTOR UTAMA PENYEBAB GAGALNYA IMPLEMENTASI STRATEGI.
Sebelum anda membangun Strategi, petakan & inventarisir dulu Kekuatan Sumber Daya anda (SDM, Finansial, Asset, Jaringan dll), tentukan Kompetensi, Budaya dan Etos Kerja seperti apa yang ingin anda bangun, baru kemudian anda susun strategi!
RINGKAS & BERBOBOT
Jangan bangun Strategi seperti anda sedang menulis Skripsi. Strategi yang baik dan benar hari ini pada umumnya tidak lebih dari 5 halaman. Selanjutnya anda kerjakan dalam Program, yaitu dalam Dokumen Rencana Implementasi Strategi (Program Document). Nah, untuk yang satu ini anda harus membangunnya secara rinci dan komprehensif.
Pada akhirnya, Strategi yang baik adalah Strategi yang dapat menghasilkan berbagai Program Terobosan untuk menjawab berbagai jenis tantangan/ masalah.